Mari kita bahas satu persatu ketiga tipe orang yang tergolong tersebut :
Plagiarists
Plagiarist dan Plagiator. Apa bedanya? Sebenarnya sama saja artinya, namun bahasanya berbeda. Mungkin 2-2-nya memang terlihat seperti Bahasa Inggris, namun Plagiator adalah Bahasa Indonesia. Dan orang kadangkala mengalami miskonsep tentang ini, mengira plagiator adalah bahasa Inggris, karena bahasa Indonesia mengadopsi bahasa inggris (partikel -or).
Kembali ke definisi plagiat. Plagiat, menurut kamus adalah menjiplak sesuatu tanpa izin pemiliknya. Apa beda plagiator dengan ripper? Plagiator tidak menghancurkan karya originalnya, mereka hanya menjiplak, dan menjiplak. Dan kalaupun diubah, hanya sebatas hal-hal yang tak perlu dipikir.
Kembali ke definisi plagiat. Plagiat, menurut kamus adalah menjiplak sesuatu tanpa izin pemiliknya. Apa beda plagiator dengan ripper? Plagiator tidak menghancurkan karya originalnya, mereka hanya menjiplak, dan menjiplak. Dan kalaupun diubah, hanya sebatas hal-hal yang tak perlu dipikir.
Contoh sederhana dalam kehidupan sehari-hari adalah mencontek. Ya, mencontek dalam arti sebenarnya, bisa dibilang merupakan tindakan plagiat (menjiplak karya tanpa izin namun tdk menghilangkan karya original). Mereka tidak lebih baik dari ripper, karena pada intinya sama-sama mengambil karya orang lain tanpa izin. Istilah plagiat biasanya digunakan untuk seseorang yang menjiplak karya2 seni/tulis. Dalam dunia internet, plagiat biasa disebut ripper.
Rippers
Rippers, yang diambil dari kata rip, yang berarti merobek, mengambil, atau merenggut (bukan R.I.P. = Rest In Peace). Dan ditambahkan partikel -er, yang berarti seseorang yang merenggut. Kenapa merenggut? Kata merobek kurang tepat digunakan, mengingat bahwa tidak semua yang di’rip’, harus dirobek, untuk beberapa hal, kata ini kurang mengena (walaupun konsepnya sama). Lalu ‘mengambil’ juga kurang tepat, karena bisa berarti mengambil dengan izin, padahal konteks yang dibahas adalah mengambil tanpa izin.
Jadi, kata ‘merenggut’ adalah yang paling tepat, mengambil sesuatu tanpa izin pemiliknya, dan kadang2 disertai dengan perlawanan dari kedua belah pihak.
Jadi, kata ‘merenggut’ adalah yang paling tepat, mengambil sesuatu tanpa izin pemiliknya, dan kadang2 disertai dengan perlawanan dari kedua belah pihak.
Para ripper, digolongkan sebagai sampah, karena alasan diatas tadi. Mengakui karya orang lain sebagai karyanya. Lebih-lebih, beberapa ripper memusnahkan/menghilangkan keberadaan karya aslinya, entah dihancurkan, atau diambil & dijadikan miliknya.
Dalam dunia internet, ripper biasanya adalah mereka yang mengambil coding web/script milik orang lain, lalu mengakuinya menjadi milik mereka. Terkadang mereka menambahkan beberapa hal, namun sangat sedikit. Dan jika mereka memiliki akses untuk mengubah2 coding originalnya, mereka akan menghapusnya sebisa mungkin. Ini yang menyebabkan mereka berbeda dengan para plagiator, yang akan dibahas berikutnya.
Dalam dunia internet, ripper biasanya adalah mereka yang mengambil coding web/script milik orang lain, lalu mengakuinya menjadi milik mereka. Terkadang mereka menambahkan beberapa hal, namun sangat sedikit. Dan jika mereka memiliki akses untuk mengubah2 coding originalnya, mereka akan menghapusnya sebisa mungkin. Ini yang menyebabkan mereka berbeda dengan para plagiator, yang akan dibahas berikutnya.
Traitors
Traitors. Pengkhianat. Yang terendah diantara yang terendah. Bahkan Adolf Hitler juga membenci orang-orang seperti ini. Berbeda dengan ripper & plagiarist yang memiliki partikel tambahan, traitor tidak memiliki partikel tambahan -or. Traitor merupakan kata yang berdiri sendiri.
Menurut ilmu hukum, traitor (pengkhianat) adalah seseorang yang mengkhianati negara asalnya atau mengingkari sumpah kesetiaannya, dan dengan suatu cara berkerja sama dengan musuh. Para pengkhianat, dari yang saya tahu juga sangat tidak disukai oleh agama mana pun. Karena mereka telah diberi kepercayaan, namun mereka mengingkari kepercayaan itu dan menyalahgunakannya. Dan, biasanya para pengkhianat bekerja sama dengan musuh untuk mengakibatkan kehancuran kelompok yang ditinggalkannya.
Untuk pengkhianat, ada beberapa contoh. Contoh pertama adalah dalam kasus kerja kelompok di sekolah. Si X telah bergabung dengan kelompok A, namun karena suatu alasan, ia bergabung dengan kelompok B. Secara tidak langsung, si X mengakibatkan kehancuran kelompok A — dalam hal ini dia berusaha agar kelompok barunya berhasil menjalankan tugas, dan itu berarti memperkecil peluang kelompok A untuk berhasil, walaupun tidak harus dengan menghambat kelompok A.
Contoh kedua, dalam NAZI. Ketika Nazi Jerman dalam masa-masa kehancuran, beberapa officer Nazi keluar dan berkhianat. Mereka mencari keselamatan agar tidak perlu mati, dan secara langsung mengingkari sumpah kesetiaan mereka kepada Hitler.
Contoh ketiga, dalam organisasi. Mirip2 dengan contoh pertama — si X yang pindah dari kelompok A ke B — namun dalam organisasi, itu dapat berarti ada rahasia organisasi yang tidak boleh dibocorkan. Dan jika si X bergabung ke kelompok B, itu berarti si X dapat membocorkan rahasia itu ke kelompok B. Dan jelas, ini adalah suatu bentuk pengkhianatan.
Menurut ilmu hukum, traitor (pengkhianat) adalah seseorang yang mengkhianati negara asalnya atau mengingkari sumpah kesetiaannya, dan dengan suatu cara berkerja sama dengan musuh. Para pengkhianat, dari yang saya tahu juga sangat tidak disukai oleh agama mana pun. Karena mereka telah diberi kepercayaan, namun mereka mengingkari kepercayaan itu dan menyalahgunakannya. Dan, biasanya para pengkhianat bekerja sama dengan musuh untuk mengakibatkan kehancuran kelompok yang ditinggalkannya.
Untuk pengkhianat, ada beberapa contoh. Contoh pertama adalah dalam kasus kerja kelompok di sekolah. Si X telah bergabung dengan kelompok A, namun karena suatu alasan, ia bergabung dengan kelompok B. Secara tidak langsung, si X mengakibatkan kehancuran kelompok A — dalam hal ini dia berusaha agar kelompok barunya berhasil menjalankan tugas, dan itu berarti memperkecil peluang kelompok A untuk berhasil, walaupun tidak harus dengan menghambat kelompok A.
Contoh kedua, dalam NAZI. Ketika Nazi Jerman dalam masa-masa kehancuran, beberapa officer Nazi keluar dan berkhianat. Mereka mencari keselamatan agar tidak perlu mati, dan secara langsung mengingkari sumpah kesetiaan mereka kepada Hitler.
Contoh ketiga, dalam organisasi. Mirip2 dengan contoh pertama — si X yang pindah dari kelompok A ke B — namun dalam organisasi, itu dapat berarti ada rahasia organisasi yang tidak boleh dibocorkan. Dan jika si X bergabung ke kelompok B, itu berarti si X dapat membocorkan rahasia itu ke kelompok B. Dan jelas, ini adalah suatu bentuk pengkhianatan.