“Sebaik-baik orang diantara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).
Mengapa kita perlu mengajarkan Al-Qur’an dan mendorong anak-anak untuk menghafal Al-Qur’an?
* untuk mendapatkan ridho Allah.
* untuk mendapatkan ketenangan hidup.
* karena Al Qur’an akan menjadi penolong (syafa’at) bagi para penghafalnya.
* penghafal Al-Qur’an dapat memberikan syafaat bagi keluarganya
* mendapatkan banyak kemuliaan dan pahala yang berlimpah
Prinsip-prinsip mengajarkan Al-Qur’an:
1. Tidak boleh memaksa anak ( kecuali dengan alasan, misalkan watak anak ‘pemalas’ )
2. Lakukan kegiatan dengan cara menyenangkan
3. Dimulai dari ayat-ayat yang mudah difahami
4. Keteladanan dan motivasi
Kunci keberhasilan mengajarkan anak untuk menghafal Al-Qur’an:
* Suasana senang dan membahagiakan akan membantu anak untuk mengingat hafalannya dalam waktu yang lama, dengan demikian anak akan berinteraksi dengan Al-Qur’an dengan perasaan cinta dan keterikatan terhadap Al-Qur’an.
* Berulang dan kontinyu
Cara memelihara dan mengembangkan memori anak:
1. Ajari anak untuk fokus dan perhatian pada pendidiknya.
2. Faktor makanan adalah penentu untuk terpelihara kemampuan memori itu bekerja (zat-zat adiktif yang terdapat dalam makanan, perlahan tapi pasti akan merusak daya ingat anak-anak)
3. Memberi penjelasan pada anak-anak atas nilai-nilai yang terkandung dalam bacaan yang dihafalnya, maka memori akan bekerja lebih eksis
4. Menghormati waktu bermain dan waktu istirahat anak
5. Jauhkan unsur-unsur yang dapat mengancam psikologi anak-anak ; celaan dan tekanan
6. Ciptakan motivasi-motivasi agar anak cenderung menyukai aktifitas menghafal
Waktu-waktu yang tepat untuk mengajarkan anak menghafal Al-Qur’an:
* Tidak mengantuk
* Tidak letih / kelelahan
*Tidak kekenyangan atau sebaliknya, tidak sedang kelaparan
* Tidak dalam keadaan capek belajar
* Tidak sedang bermain
* Tidak dalam keadaan sakit / bad mood
Yang perlu diperhatikan tentang bakat anak dalam menghafal:
* Kenali bakat anak-anak dan hargai minat mereka.
* Fahami keterbatasan daya ingat anak karena tiap anak itu beda kemampuannya
* Kenali anak-anak yang memiliki kesulitan dalam belajar dan berinteraksi
TEKNIS PENGAJARAN
1. Bayi ( 0-2 tahun )
* Bacakan Al-Qur’an dari surat Al-Fatihah
* Tiap hari 4 kali waktu ( pagi, siang, sore, malam )
* Tiap 1 waktu satu surat diulang 3x
* Setelah hari ke-5 ganti surat An-Nas dengan metode yang sama
* Tiap 1 waktu surat yang lain-lain diulang 1x 2.
Di atas 2 tahun
* Metode sama dengan teknik pengajaran bayi. Jika kemampuan mengucapkan kurang, maka tambah waktu menghafalnya, misal dari 5 hari menjadi 7 hari.
* Sering dengarkan murottal.
3. Di atas 4 tahun
* Mulai atur konsentrasi dan waktu untuk menghafal serius
* Ajari muroja’ah sendiri * Ajari mengahfal sendiri
* Selalu dimotivasi supaya semangat selalu terjaga
* Waktu menghafal 3-4x per hari
* Tidak letih / kelelahan
*Tidak kekenyangan atau sebaliknya, tidak sedang kelaparan
* Tidak dalam keadaan capek belajar
* Tidak sedang bermain
* Tidak dalam keadaan sakit / bad mood
Yang perlu diperhatikan tentang bakat anak dalam menghafal:
* Kenali bakat anak-anak dan hargai minat mereka.
* Fahami keterbatasan daya ingat anak karena tiap anak itu beda kemampuannya
* Kenali anak-anak yang memiliki kesulitan dalam belajar dan berinteraksi
TEKNIS PENGAJARAN
1. Bayi ( 0-2 tahun )
* Bacakan Al-Qur’an dari surat Al-Fatihah
* Tiap hari 4 kali waktu ( pagi, siang, sore, malam )
* Tiap 1 waktu satu surat diulang 3x
* Setelah hari ke-5 ganti surat An-Nas dengan metode yang sama
* Tiap 1 waktu surat yang lain-lain diulang 1x 2.
Di atas 2 tahun
* Metode sama dengan teknik pengajaran bayi. Jika kemampuan mengucapkan kurang, maka tambah waktu menghafalnya, misal dari 5 hari menjadi 7 hari.
* Sering dengarkan murottal.
3. Di atas 4 tahun
* Mulai atur konsentrasi dan waktu untuk menghafal serius
* Ajari muroja’ah sendiri * Ajari mengahfal sendiri
* Selalu dimotivasi supaya semangat selalu terjaga
* Waktu menghafal 3-4x per hari
* Mengulang-ulang secara teratur
* Mendengarkan murottal
* Mentadabburi dan menghayati makna
* Menjauhi maksiat
sumber:http://www.kaskus.us/