Adab ketika mendengar Adzan
a. Menjawab Adzan
Dianjurkan kepada setiap orang yang mendengar adzan, untuk
mengikuti apa yang dikatakan muadzin, Rasulullah saw bersabda “Jika kalian
mendengarkan adzan, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh muadzin”
(HR Bukhari no 611, diriwayatkan dari Abu Said ra), terkecuali saat muadzin
mengucapkan Hayya ‘ala as-Shalah dan Hayya ‘alal-falah, maka jawabannya ialah
dengan mengucapkan La haula wala quwwata illa billah. Diriwayatkan bahwa
Rasulullah saw saat mendengar muadzin mengumandangkan adzan dia mengucapkan
seperti apa yang diucapkannya, sehingga ketika muadzin mengucapkan Hayya ‘ala
as-Shalah dan Hayya ‘alal-falah dia membaca La haula wala quwatta illa billah
(HR Bukhari no 613, diriwayatkan dari Muawiyah ra).
Adapun jawaban untuk Ash-shalatu khairun minan-naum pada
saat adzan subuh, maka jawabannya adalah seperti itu juga, karena Rasul
bersabda “Jika kalian mendengarkan muadzin mengucapkan ‘Ash-shalatu khairun
minan-naum’, maka ucapkanlah seperti apa yang dia ucapkan” (Musnad Imam Ahmad,
3/348)
b. Mengucapkan “wa ana” saat muadzin mengumandangkan
syahadatain
Diriwayatkan bahwa Rasul saw jika mendengar muadzin
mengucapkan Asyhadu alla ilaha illallah dan Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah
dia mengucapkan “wa ana, wa ana” (Sunan Abu Dawud, Hakim dan lainnya dari
Aisyah ra), yang artinya ” saya juga”
c. Membaca Shalawat untuk Nab Muhammad saw
Rasulullah saw bersabda ” Jika kalian mendengar muadzin
mengumandangkan adzan, maka ucapkanlah seperti apa yang dia ucapkan kemudian
bacalah shalawat untukku” (HR Muslim no 384 dari Abdullah bin Amr ra).
d. Berdoa setelah adzan
Membaca doa setelah adzan, serperti yang disebutkan dalam
hadits, “Barang siapa yang setelah adzan membaca : ( ‘Allahumma rabba
hadzihid-da’watit-tammah, was-shalatil-qa-imah, ‘ati Muhammadanil-wasilata
wal-fadhilah, wab’atshu maqamam-mahmudanil ladzi wa’adtah : Ya Allah, pemilik
seruan yang sempurna ini dan shalat yang wajib didirikan, berilah Nabi Muhammad
al-washilah (derajat di surga) dan keutamaan, dan bangkitkan dia sehingga bisa
menempati tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan’),maka dia berhak
untuk mendapatkan syafaatku pada Hari Kiamat” (HR Bukhari no 614, dari Saad bin
Abi Waqash ra).
Setelah itu membaca doa yang disebutkan dalam hadits ”
Barang siapa yang ketika mendengarkan adzan dia membaca : ‘Wa ‘ana asyhadu alla
ilaha illallah wahdahu la syarikalah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu
warasuluhu, radhitu billahi rabba, wabi Muhammadin rasula, wa bil-Islami dina :
Aku bersaksi bahwa Tiada Tuhan selain Allah yang maha Tunggal yang tidak
mempunyai sekutu, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad saw hamba dan utusanNya,
aku rela Allah swt sebagai Tuhanku, Nabi Muhammad sebagai rasulku dan Islam
sebagai agamaku’, maka dosanya diampuni” (HR Muslim no 386, dari Saad bin Abi
Waqash ra).
e.Berdoa diantara Adzan dan Iqamah
Rasulullah saw bersabda ” Doa diantara adzan dan iqamah
tidak akan ditolak” (Musnad Imam Ahmad, Sunan Abu Dawud, Sunan Tirmidzi).
Hendaklah setiap muslim selalu memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang berharga
saat doa tidak akan ditolak.
f. Tidak meninggalkan masjid setelah adzan
Hendaklah orang-orang yang berada di dalam masjid tidak
meninggalkan masjid setelah adzan dikumandangkan, kecuali untuk urusan yang
penting sekali. Diriwayatkan Abu Hurairah saat melihat seseorang meninggalkan
masjid setelah adzan berkumandang, dia berkata “orang ini telah bermaksiat
kepada Nabi Muhammad saw” (HR Muslim no 655, dari Abu Hurairah ra)
src punya-magna_ariswahyu37