Gua Bribin terletak di kawasan Gunung Kidul yang berbukit-bukit ini
menempati areal seluas lebih dari 64% wilayah Yogyakarta . Kawasan ini dikitari
oleh Gunung Sewu dan bukit-bukit lainnya. Sehinggga saking banyaknya, orang
menyebutnya dengan gunung Sewu. Kawasan ini demikian kering, sehingga hingga
kedalaman 250 meter belum diketemukan air. Air ditemukan kira-kira dibawah
kedalaman 360 meter.
Ada beberapa gua
disekitarnya, antara lain Goa Seropan, Goa Grubug, Goa Ngreneng, Goa Jurangjero
dan Goa Bribin. Namun, di Goa Bribin inilah yang nantinya menjadi obyek
penelitian. Sebelum memasuki goa Bribin ini, kita harus memasuki dahulu mulut
goa yang kedalaman mulut goa ini sekitar 170 meter di atas permukaan laut.
Sebelumnya pada tahun 1983, Mac. Donald dan partner – telah membuat pemetaan
aliran air di goa bawah tanah
Gunung Kidul melalui Bappeda Gunung Kidul. Jadi, sebenarnya sebelum proyek ini
berlangsung – pemetaan aliran air sungai di sekitar kawasan Gunung Kidul telah
berlangsung meski belum sampai ke tahap pemanfaatannya.
Kerjasama proyek berskala nasional ini melibatkan Batan, IWK Universitas
Karlsrusche, Pemda DI Yogyakarta, Pemda Gunung Kidul dan beberapa universitas,
seperti : ITB, ITS, Pancasila, UGM, UNS dan UII.
Meski belum selesai, proyek berjangka panjang hingga 2005 ini telah bermanfaat
bagi penduduk sekitar karena pompa dengan tenaga diesel yang menggunakan solar
ini telah mendistribusikan air bagi penduduk sekitar tak kurang dari 15-20
liter per hari per orang.
Proyek Goa Bribin II Siap Digunakan
Menurut Solichin, untuk tahap awal, air bersih dari Bribin II akan dialirkan ke
lima dusun di sekitarnya yang sebelum adanya proyek Bribin I selalu mengalami
kesulitan air di musim kemarau. "Proyek Bribin II yang memanfaatkan
gravitasi bumi ini menggantikan Bribin I yang masih menggunakan diesel.
Biayanya akan lebih murah karena tidak perlu lagi membutuhkan banyak bahan
bakar," kata Solichin.
Pembangunan infrastruktur proyek Bribin II dimulai sejak 2005 dan sempat
berhenti dua tahun akibat gempa bumi pada 2006. Proyek pengeboran dan pemompaan
air bawah tanah dari Goa Bribin merupakan kerja sama Badan Tenaga Nuklir
Nasional (Batan), Pemerintah Provinsi DIY, Kementerian Negara Riset dan
Teknologi, dan pihak Jerman yang terdiri atas Kementerian Federal Pendidikan
dan Riset, Universitas Karlsruhe, serta perusahaan Herrenknecht Aktien
Gesellschaft (AG) Schwanau.
Koordinator Peneliti Bribin II Batan Agus Taftazani mengatakan, Bribin II
rencananya dilanjutkan dengan proyek Seropan II. Keduanya kemudian akan
digabungkan dalam satu sistem yang terpadu atau integrated water resourse
management.