Berikut adalah kutipan dari berbagai sumber
mengenai wasiat-wasiat dari Nabi Muhammad SAW, untuk Ali bin Abi Thalib ra. wasiat itu juga untuk kita semua bila
mengaku sebagai umat Nabi SAW dan pecinta Ahlul Bait, Wasiat ini ini bersumber
dari Imam Ja’far Ash-Shadiq dari ayahnya Imam Muhammad Al-Baqir, dari ayahnya
Imam Ali Zainal Abdidin, dari ayahnya Imam Husein, dari ayahnya Ali bin Abi
Thalib (ra).
Dalam wasiatnya kepada Imam Ali bin Abi
Thalib (ra) Rasulullah saw bersabda:
“Wahai Ali, aku wasiatkan padamu suatu wasiat, maka jagalah wasiatku ini. Kamu
akan selalu berada dalam kebaikan selama kamu menjaga wasiatku ini.”
“Wahai Ali, barangsiapa yang menahan amarahnya padahal ia mampu menunaikannya,
Allah akan menjamin baginya keamanan dan keimanan sehingga dengannya ia
mendapat kenikmatan pada hari kiamat.”
“Wahai Ali, barangsiapa yang belum memperbaiki wasiatnya saat menjelang
kematiannya, ia memiliki kekurangan dalam kehormatan dirinya (marwah) dan ia
tak layak mendapat syafa’at.”
“Wahai Ali, perjuangan yang paling utama adalah orang yang tidak berduka karena
kezaliman seseorang.”
“Wahai Ali, barangsiapa yang lisannya ditakuti oleh manusia, maka ia adalah
penghuni neraka.”
“Wahai Ali, manusia yang paling buruk adalah orang yang dimuliakan oleh manusia
karena takut pada keburukannya.”
“Wahai Ali, manusia yang paling buruk adalah orang yang menjual akhiratnya
dengan dunianya. Lebih buruk lagi dari itu orang yang menjual akhiratnya dengan
dunia orang lain.”
“Wahai Ali, barangsiapa yang tidak menerima alasan orang yang ingin melepaskan
diri (dari dosa, pidana; ini penjelasan dlm kitab Al-Bihar), benar atau dusta,
maka ia tidak akan mendapat syafaatku.”
“Wahai Ali, sesungguhnya Allah Azza wa Jalla lebih mencintai dusta untuk
kemaslahatan dan lebih membenci kejujuran dalam kerusakan.”
“Wahai Ali, barangsiapa yang meninggalkan khomer karena selain Allah, maka
Allah akan memberinya minuman khomer yang murni (Ar-Rahiqil makhtum, lihat QS
83: 25).
Kemudian Imam Ali (ra) bertanya: Karena selain Allah?? Rasulullah Saw menjawab:
“Ya, untuk menjaga dirinya, Allah bersyukur padanya atas hal itu.”
“Wahai Ali, peminum khomer seperti penyembah berhala. Wahai Ali, orang yang
minum khomer, Allah azza wa jalla tidak menerima shalatnya selama empat puluh
hari. Dan jika ia mati maka matinya mati kafir”
“Wahai Ali, setiap yang memabukkan hukumnya haram, dan setiap yang memabukkan
dalam kapasitas yang banyak maka seteguk pun darinya hukumnya haram.”
“Wahai Ali, semua dosa terjadinya di dalam rumah, dan kuncinya adalah minuman
khomer.”
“Wahai Ali, akan datang pada peminum khomer suatu saat ia tidak mengenal
Tuhannya azza wa jalla.
“Wahai Ali, memindahkan gunung-gunung yang tak bergerak lebih mudah ketimbang
memindahkan kekuasaan yang saatnya berakhir, tidak kurang dari beberapa hari.”
“Wahai Ali, orang yang tidak bermanfaat agama dan dunianya, maka tidak ada
kebaikan bagimu dalam majlis-majlisnya. Dan barangsiapa yang tidak menjaga
hakmu, maka kamu tidak wajib menjaga haknya dan kehormatannya.”
(Biharul Anwar 77: 46-47)
Ali bin Abi Thalib berkata : “Bahwa Rasulullah berwasiat kepadaku dengan sabda
beliau :
“Ya Ali! Aku berwasiat kepadamu dengan sesuatu wasiat, maka jagalah dia
baik-baik, kerana selama engkau memelihara wasiat ini nescaya engkau akan tetap
berada dalam kebaikan.
“Ya Ali! Bagi orang mukmin itu ada tiga tanda :Melakukan solat, berpuasa dan
berzakat. Dan bagi orang munafik ada pula tiga tandanya : Pura-pura sayang bila
berhadapan, mengumpat di belakang dan gembira bila orang lain mendapat
musibah.”
“Bagi orang zalim ada tiga cirinya : Menggagahi orang bawahannya dengan
kekerasan, orang diatasnya dengan kedurhakaan dan melahirkan kezalimannya
secara terang-terangan”.
“Bagi orang riya’ ada tiga tandanya : rajin bila di depan orang ramai, malas
bila bersendirian dan ingin dipuji untuk semua perkara”
“Bagi orang munafik ada tiga tandanya : Bohong bila berkata, mengingkari bila
berjanji dan khianat apabila dipercaya”.
“Ya Ali, bagi orang pemalas ada tiga tanda : menunda-nundakan waktu,
mensia-siakan kesempatan dan melalaikannya sampai berdosa.”
“Dan tidak patut orang berakal menonjolkan dirinya kecuali tiga perkara :
berusaha untuk penghidupan atau mencari hiburan dalam sesuatu perkara yang
tidak terlarang atau mengenangkan hari akhirat”.
“Ya Ali! Diantara bukti orang yang percaya kepada Allah ialah tidak mencari
kerendahan seseorang dengan kemurkaan Allah, tidak menyanjung seseorang atas
nikmat yang diterima, dan tidak mencela sesorang bila tidak mendapat nikmat
Allah. Ingatlah bahwa rizki tidak dapat diraih oleh orang yang sangat tamak
mendapatkannya, dan tidak pula dapat dielak oleh orang yang tidak menyukainya.
Allah telah menjadikan nikmat karunia dan kelapangan itu dalam yakin dan ridho
dengan pemberian Allah dan Ia menjadikan kesusahan dan kedukaan itu dalam murka
terhadap rezeki yang telah ditentukan oleh Allah
“Ya Ali! Tidak ada kefakiran yang lebih hebat daripada kebodohan, tidak ada
harta yang lebih berharga daripada akal, tiada kesepian yang lebih sunyi
daripada ujub (Kagum kepada diri sendiri), tiada kekuatan yang lebih kuat
daripada musyawarah, tiada iman keyakinan, tiada wara’ yang lebih baik daripada
menahan diri, keindahan seindah budi pekerti dan tidak ada ibadah yang melebihi
tafakkur.
“Ya Ali! Segala sesuatu itu ada penyakitnya. Penyakit bicara adalah bohong,
penyakit ilmu lupa, penyakit ibadah adalah riya’, penyakit budi pekerti adalah
memuji, penyakit berani adalah agresif, penyakit pemurah adalah menyebut-nyebut
pemberian, penyakit cantik adalah sombong, penyakit bangsawan adalah bangga,
penyakit malu adalah lemah, penyakit mulia adalah menonjolkan diri, penyakit
kaya adalah bakhil, penyakit royal (mewah) adalah berlebih-lebihan dan penyakit
agama adalah hawa nafsu”.
“Ya Ali! Apabila engkau disanjung orang, bacalah kalimat ini : Ya Allah, jadikanlah
aku lebih baik daripada apa yang mereka katakan. Ampunilah dosaku apa yang
mereka tidak ketahui, dan janganlah aku disiksa tentang apa-apa yang mereka
katakan.
“Ya Ali! Apabila engkau puasa sampai petang, maka ucapkanlah dikala engkau
berbuka : “Untuk-Mu lah aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu lah aku berbuka.”
Nescaya dituliskan bagimu pahala orang puasa pada hari itu dengan tidak kurang
sedikit pun daripada pahala mereka Ketahuilah, bahwa bagi setiap orang yang
berpuasa itu ada doa yang diperkenankan. Maka jika ia pada permulaan suapannya
waktu makan mengucapkan : “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, wahai Tuhan Yang Maha Luas pengampunan-Nya, ampunilah aku.” nescaya
diampuni dosanya. Ketahuilah bahwa puasa itu adalah perisai yang akan menangkis
bahaya api neraka.
“Ya Ali! perbanyakkanlah membaca surah Yaasin kerana didalamnya terdapat
sepuluh macam barokah. Tiada orang yang membacanya waktu lapar (puasa) kecuali
kenyang, tiada yang haus kecuali lepas hausnya, tiada yang bertelanjang kecuali
peroleh pakaian, tiada yang sakit melainkan sembuh, tiada yang takut kecuali
aman, tiada yang dipenjarakan melainkan lepas, tiada yang bujang melainkan
kawin, tiada musafir melainkan matanya terang dalam perjalanan, tiada orang
yang hilang barangnya melainkan menemukannya, tidak dibacakan keatas orang yang
hampir tiba ajalnya melainkan diringankan baginya. Barangsiapa membacanya
ketika subuh nescaya ia akan aman sampai petang dan barangsiapa yang membacanya
di waktu petang nescaya ia akan aman sehingga ke pagi.
“Ya Ali! Bacalah surah ad-Dukhan pada malam Jumaat nescaya Allah memberi
keampunan kepadaMu.
“Ya Ali! bacalah surah Hasyr nescaya engkau akan berkumpul pada hari kiamat
dalam keadaan aman dari sesuatu.
“Ya Ali! bacalah surah al-Mulk dan as-sajdah nescaya engkau diselamatkan Tuhan
dari marabahaya hari kiamat.
“Ya Ali! bacalah surah al-Mulk waktu tidur nescaya engkau selamat dari azab
kubur dan dari pertanyaan malikat munkar dan nakir.
“Ya Ali bacalah surah al-Ikhlas dalam keadaan berwudhu’ nescaya engkau akan
diseru pada hari kiamat : Hai pemuji Tuhan, bangkitlah, maka kemudian masuklah
ke dalam syurga.
“Ya Ali! bacalah surah al-baqarah kerana membacanya itu membawa berokah. Dan
tidak mau membacanya itu membawa penyesalan.
“Ya Ali! jangan terlalu lama duduk di bawah cahaya matahari kerana itu akan
menimbulkan penyakit lama datang kembali, merusakkan pakaian dan mengubah warna
muka.
“Ya Ali! Engkau akan aman dari bahaya kebakaran jika engkau mengucapkan :
subhana rabbi lailaha illa anta a’laika tawakkaltu wa anta rabbul ‘arsyil
‘azim.
“Ya Ali! Engkau aman dari was-was syaitan bila engkau baca :
ﻮﺇﺫﺍ ﻗﺮﺃﺖ ﺍﻠﻗﺮﺁﻥ ﺟﻌﻠﻨﺍ ﺑﻴﻨﻚ ﻭﺑﻴﻥ ﺍﻠﻨﻴﻥ ﻻ ﻴﺆﻤﻨﻭﻥ.. (surah al-Isra’ : 45-46)
“Ya Ali! apabila engkau berdiri di depan cermin maka ucapkanlah : Ya Allah
sebagaimana Engkau telah mengindahkan kejadianku maka indahkanlah pula budi
pekertiku dan berikanlah aku rezeki.
“Ya Ali! apabila engkau keluar dari rumah untuk sesuatu hajat keperluan maka
bacalah ayat kursi nescaya hajat engkau insyaAllah sampai.
“Ya Ali lakukanlah solat ditengah malam sebentar walaupun sesingkat kadar waktu
memerah susu kambing dan berdoalah kepada Allah di waktu sahur.
Berbagai Sumber...