Sedangkan secara istilah, Jum'at adalah nama dari salah satu
hari dalam sepekan, yang pada hari itu dikerjakan shalat khusus, yaitu shalat
Jum'at. Dan dikatakan shalat khusus karena pelaksanaannya berbeda dengan shalat
liwa waktu, khususnya shalat dzuhur. Pada shalat Jum'at bacaannya jahr, jumlah
rakaatnya hanya dua, diawali dengan khutbah, dan memiliki beberapa keistimwaan
pahala.
Hari Jum'at pada masa jahiliyah dikenal dengan nama الْعَرُوبَة
(al 'arubah), karena mereka mengagungkannya.
Orang pertama yang menyebut al-'Arubah adalah Ka'ab bin
Lua-i. Pada hari itu, orang-orang Quraisy biasa berkumpul padanya lalu dia
menyampaikan ceramah seraya memberikan nasihat dan memerintahkan mereka untuk
mengagungkan tanah haram. Dia juga mengabarkan kepada mereka dari sana akan ada
Nabi yang diutus. Dan ketika sudah diutus kelak, dia memerintahkan kepada
kaumnya untuk taat dan beriman kepadanya.
Dari sini semakin jelaslah bahwa hari Jum'at belum masyhur
pada masa jahiliyah. Maka tepatlah yang diungkapkan oleh Ibnu Hazm
rahimahullah, "bahwa jum'at adalah nama Islami yang tidak dikenal pada
masa jahiliyah. Pada masa itu, hari Jum'at dinamakan dengan al-'arubah."
(Fathul Baari: 3/275 dari Maktabah Syamilah)
Tentang sebab dinamakan hari tersebut dengan Jum'at, banyak
pendapat yang memberikan alasan, di antaranya:
* Karena berkumpulnya banyak orang pada hari itu.* Karena
Adam dan Hawa berkumpul pada hari itu.* Karena di dalamnya berkumpul berbagai
kebaikan.* Karena pada hari itu kesempurnaan makhluk dikumpulkan.* Karena
manusia berkumpul pada hari itu untuk shalat.* Karena penciptaan Adam dikumpulkan
pada hari itu.
Menurut Ibnu Hajar, pendapat yang paling benar tentang sebab
dinamakannya hari jum'at adalah pendapat terakhir, karena penciptaan Adam
dikumpulkan pada hari itu. Dengan ini maka hikmah dipilihkannya hari Jum'at
untuk umat Muhammad karena pada hari itu terjadinya penciptaan Adam. Dan
manusia diciptakan hanya untuk ibadah, maka layaklah kalau pada hari itu dia
hanya sibuk dengan ibadah. Dan juga karena Allah Ta'ala menyempurnakan
penciptaan makhluk-makhluk pada hari itu dan menciptakan manusia pada hari itu
juga sehingga bisa memanfaatkannya. Maka tepatlah, kalau pada hari itu mereka
menggunakannya untuk bersyukur kepada Allah dengan beribadah kepada-Nya.
Wallahu Ta'ala A'lam