Selama tiga tahun pertama, Muhammad hanya menyebarkan agama
terbatas kepada teman-teman dekat dan kerabatnya, pendapat ini dikemukakan oleh
Ibnu ishaq dan Al-Waqidi. Kebanyakan dari mereka yang percaya dan meyakini
ajaran Muhammad adalah para anggota keluarganya, tetapi tidak semua orang
terdekatnya mau menerima dakwah ini. Sebagai contoh Abu Thalib yang tidak
meyakini ajaran yang dibawa oleh Muhammad. Begitu pula dengan salah satu
pamannya yang bernama Abu Lahab, bahkan menjadi penentang keras dakwah
Muhammad.
Selama tiga tahun pertama, Muhammad hanya menyebarkan agama
terbatas kepada teman-teman dekat dan kerabatnya, pendapat ini dikemukakan oleh
Ibnu ishaq dan Al-Waqidi. Kebanyakan dari mereka yang percaya dan meyakini
ajaran Muhammad adalah para anggota keluarganya, tetapi tidak semua orang
terdekatnya mau menerima dakwah ini. Sebagai contoh Abu Thalib yang tidak
meyakini ajaran yang dibawa oleh Muhammad. Begitu pula dengan salah satu
pamannya yang bernama Abu Lahab, bahkan menjadi penentang keras dakwah
Muhammad.
Abu Lahab - Abu Lahab bin 'Abdul Muttalib (Bahasa Arab: أبو لهب) (meninggal 624) adalah paman Nabi Muhammad yang terkenal akan kebenciannya terhadap ajaran Islam. Namanya disebut dalam Al-Qur'an Surah Al-Lahab yang merupakan pengutukkan atasnya sebagai salah satu musuh Islam. Nama lengkapnya adalah Abdul al-Uzza bin 'Abdul Muttalib dan panggilannya Abu Lahab (bapak dari api yang berkobar), karena pipinya selalu merah atau seperti terbakar. Istrinya adalah Ummu Jamil, yang telah melahirkan dua anak Utbah bin Abu Lahab and Utaybah bin Abu Lahab.
Ummu Jamil - Auraa’ binti Harb bin Umayyah adalah istri dari Abu Lahab salah satu orang yang memusuhi Muhammad. Terkenal dengan nama Ummu Jamil binti Harb (Bahasa Arab: أم جميل بنت حرب), Namanya di kutuk di dalam Al-Qur'an Surat Al-Lahab, sebagai salah satu musuh Islam. Ummu Jamil merupakan salah satu tokoh wanita Quraisy dan saudara perempuannya Abu Sufyan (bapaknya Muawiyyah). Sama dengan suaminya, ia juga merupakan wanita yang paling besar bencinya dan permusuhannya terhadap Muhammad. Ia dan suaminya bahu-membahu dalam permusuhan dan dosa. Ia selalu mencurahkan segenap daya dan upayanya untuk mengganggu dan memusuhi Muhammad. Pernah ia membawa dahan yang penuh duri, lalu ia sebarkan di jalan yang sering dilalui oleh Muhammad pada waktu malam, sehingga melukai beliau dan para shahabatnya.
Abu Jahal - Amr bin Hisyām (w. 17 Maret, 624) (bahasa Arab: عمرو بن هشام), atau lebih dikenal dengan sebutan Abu Jahal, adalah salah seorang pemimpin penduduk Mekkah, yang terkenal akan permusuhannya terhadap kaum Muslim. Dalam Perang Badar Pasukan Muslim yang sangat berdisiplin bergerak maju terhadap posisi pertahanan lawan yang kuat dan berhasil menghancurkan barisan pertahanan Mekkah yang dipimpin oleh Abu Jahal. Pada saat Perang Badar itu menewaskan beberapa pemimpin penting Quraisy, antara lain ialah Umayyah bin Khalaf dan Abu Jahal sendiri alias Amr bin Hisyam. "Semua suku Arab akan mendengar bagaimana kita akan maju ke depan dengan segala kemegahan kita, dan mereka akan mengagumi kita untuk selama-lamanya." - Amr bin Hisyam
Abu Sufyan - Shakhr bin Harb (bahasa Arab: صخر بن حرب), atau lebih dikenal dengan panggilannya Abu Sufyan bin Harb (bahasa Arab: أبو سفيان بن حرب), adalah salah seorang pemimpin utama Bani Quraisy di Mekkah yang sangat menentang Muhammad, akan tetapi di kemudian hari memeluk agama Islam. Keturunan Abu Sufyan kemudian mendirikan dinasti Umayyah yang memerintah dunia Islam antara tahun 661-750. Abu Sufyan adalah kepala suku Bani Abdu Syams, salah satu dari cabang suku Quraisy. Ia adalah salah satu pemimpin utama Quraisy dan orang terpandang di Mekkah. Bagi Abu Sufyan, Muhammad dan kaum muslim dipandang sebagai ancaman terhadap tatanan sosial Mekkah dan seseorang yang bertujuan untuk kekuasaan politik serta berpaling dari dewa-dewa Quraisy.
Hindun bin Utbah - Hindun binti ‘Utbah (هند بنت عتبة) adalah istri dari Abu Sufyan bin Harb, seorang pria yang sangat berpengaruh di Mekkah. Dia ibu dari Muawiyah I, pendiri dinasti Umayyah dan Ramlah binti Abu Sufyan adalah salah satu dari istri Muhammad. Abu Sufyan dan Hindun awalnya sangat menentang penyebaran agama Islam. Statusnya sebagai sahabat nabi dipertanyakan karena aksinya yang sebelum memeluk Islam, telah memakan hati dari Hamzah paman Muhammad sewaktu Perang Uhud. Ia diperkirakan hidup pada akhir abad ke-6 dan awal ke-7.
Setelah penaklukan Mekkah, Abu Sufyan menjadi salah seorang panglima perang kaum muslim dalam peperangan selanjutnya. Dalam Pengepungan Tha'if, ia kehilangan sebelah matanya. Abu Sufyan sedang bertugas di Najran ketika Muhammad meninggal pada tahun 632. Abu Sufyan juga berperang dalam Pertempuran Yarmuk tahun 636, dimana ia kehilangan mata keduanya. Abu Sufyan meninggal dunia tahun 650 di Madinah pada usia sembilan puluh tahun. Kaum Syi'ah memandang Abu Sufyan sebagai seorang munafik yang memeluk Islam hanya setelah penaklukan Mekkah dan penyusup di kalangan umat Islam.
Abu Lahab - Abu Lahab bin 'Abdul Muttalib (Bahasa Arab: أبو لهب) (meninggal 624) adalah paman Nabi Muhammad yang terkenal akan kebenciannya terhadap ajaran Islam. Namanya disebut dalam Al-Qur'an Surah Al-Lahab yang merupakan pengutukkan atasnya sebagai salah satu musuh Islam. Nama lengkapnya adalah Abdul al-Uzza bin 'Abdul Muttalib dan panggilannya Abu Lahab (bapak dari api yang berkobar), karena pipinya selalu merah atau seperti terbakar. Istrinya adalah Ummu Jamil, yang telah melahirkan dua anak Utbah bin Abu Lahab and Utaybah bin Abu Lahab.
Ummu Jamil - Auraa’ binti Harb bin Umayyah adalah istri dari Abu Lahab salah satu orang yang memusuhi Muhammad. Terkenal dengan nama Ummu Jamil binti Harb (Bahasa Arab: أم جميل بنت حرب), Namanya di kutuk di dalam Al-Qur'an Surat Al-Lahab, sebagai salah satu musuh Islam. Ummu Jamil merupakan salah satu tokoh wanita Quraisy dan saudara perempuannya Abu Sufyan (bapaknya Muawiyyah). Sama dengan suaminya, ia juga merupakan wanita yang paling besar bencinya dan permusuhannya terhadap Muhammad. Ia dan suaminya bahu-membahu dalam permusuhan dan dosa. Ia selalu mencurahkan segenap daya dan upayanya untuk mengganggu dan memusuhi Muhammad. Pernah ia membawa dahan yang penuh duri, lalu ia sebarkan di jalan yang sering dilalui oleh Muhammad pada waktu malam, sehingga melukai beliau dan para shahabatnya.
Abu Jahal - Amr bin Hisyām (w. 17 Maret, 624) (bahasa Arab: عمرو بن هشام), atau lebih dikenal dengan sebutan Abu Jahal, adalah salah seorang pemimpin penduduk Mekkah, yang terkenal akan permusuhannya terhadap kaum Muslim. Dalam Perang Badar Pasukan Muslim yang sangat berdisiplin bergerak maju terhadap posisi pertahanan lawan yang kuat dan berhasil menghancurkan barisan pertahanan Mekkah yang dipimpin oleh Abu Jahal. Pada saat Perang Badar itu menewaskan beberapa pemimpin penting Quraisy, antara lain ialah Umayyah bin Khalaf dan Abu Jahal sendiri alias Amr bin Hisyam. "Semua suku Arab akan mendengar bagaimana kita akan maju ke depan dengan segala kemegahan kita, dan mereka akan mengagumi kita untuk selama-lamanya." - Amr bin Hisyam
Abu Sufyan - Shakhr bin Harb (bahasa Arab: صخر بن حرب), atau lebih dikenal dengan panggilannya Abu Sufyan bin Harb (bahasa Arab: أبو سفيان بن حرب), adalah salah seorang pemimpin utama Bani Quraisy di Mekkah yang sangat menentang Muhammad, akan tetapi di kemudian hari memeluk agama Islam. Keturunan Abu Sufyan kemudian mendirikan dinasti Umayyah yang memerintah dunia Islam antara tahun 661-750. Abu Sufyan adalah kepala suku Bani Abdu Syams, salah satu dari cabang suku Quraisy. Ia adalah salah satu pemimpin utama Quraisy dan orang terpandang di Mekkah. Bagi Abu Sufyan, Muhammad dan kaum muslim dipandang sebagai ancaman terhadap tatanan sosial Mekkah dan seseorang yang bertujuan untuk kekuasaan politik serta berpaling dari dewa-dewa Quraisy.
Hindun bin Utbah - Hindun binti ‘Utbah (هند بنت عتبة) adalah istri dari Abu Sufyan bin Harb, seorang pria yang sangat berpengaruh di Mekkah. Dia ibu dari Muawiyah I, pendiri dinasti Umayyah dan Ramlah binti Abu Sufyan adalah salah satu dari istri Muhammad. Abu Sufyan dan Hindun awalnya sangat menentang penyebaran agama Islam. Statusnya sebagai sahabat nabi dipertanyakan karena aksinya yang sebelum memeluk Islam, telah memakan hati dari Hamzah paman Muhammad sewaktu Perang Uhud. Ia diperkirakan hidup pada akhir abad ke-6 dan awal ke-7.
Setelah penaklukan Mekkah, Abu Sufyan menjadi salah seorang panglima perang kaum muslim dalam peperangan selanjutnya. Dalam Pengepungan Tha'if, ia kehilangan sebelah matanya. Abu Sufyan sedang bertugas di Najran ketika Muhammad meninggal pada tahun 632. Abu Sufyan juga berperang dalam Pertempuran Yarmuk tahun 636, dimana ia kehilangan mata keduanya. Abu Sufyan meninggal dunia tahun 650 di Madinah pada usia sembilan puluh tahun. Kaum Syi'ah memandang Abu Sufyan sebagai seorang munafik yang memeluk Islam hanya setelah penaklukan Mekkah dan penyusup di kalangan umat Islam.
Ibnu Ishaq meriwayatkan :
Kemudian tokoh-tokoh Quraisy dari setiap kabilah seperti Utbah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah, Abu Sufyan bin Harb, An-Nadhr bin Al-Harts bin Kildah saudara Bani Abduddaar Abu Al-Bakhturi bin Hisyam, Al-Aswad bin Al-Muththalib bin Asad, Zam'ar bin Al-Aswad, Al-Walid bin Al-Mughirah, Abu Jahl bin Hisyam (semoga dikutuk Allah), Abdullah bin Abu Umaiyyah, Al-Ash bin Wail, Nubaih. Munabbih (keduanya anak Al-Hajjaj), Umaiyyah bin Khalaf, dan lain-lain mengadakan pertemuan setelah matahari terbenam di samping Ka'bah.
Wahsyi bin Harb adalah seorang bekas budak kulit hitam dari Etiophia milik Hindun bin Utbah yang menjadi terkenal karena mampu membunuh paman Nabi Muhammad SAW yang juga dikenal sebagai "Singa Allah" yakni Hamzah bin Abdul Muthalib, dan juga membunuh Musailamah al-Kazzab saat pertempuran Yamamah pada zaman Khalifah Abu Bakar. Hindun majikannya saat itu, menjanjikan akan membebaskan Wahsyi bila ia mampu membunuh salah seorang di antara Nabi Muhammad sendiri, Ali bin Abi Thalib atau Hamzah sebagai balas dendam atas kematian ayahnya pada perang Badar. Wahsyi kemudian memeluk Islam dan membunuh Musailamah al Khazzab (Musailamah si pembohong) pada pertempuran Yamamah tahun 634 Masehi.
Musailamah bin Habib (Arab:مسلمة بن حبيب) atau dikenal juga dengan nama Musailamah al-Kazzab (Musailamah si Pembohong) adalah seorang yang mengaku sebagai nabi pada zaman Nabi Muhammad melakukan dakwah di jazirah Arab. Musailamah al-Kazzab lahir dengan nama Musailamah bin Habib dari Bani Hanifah, salah satu suku terbesar di jazirah Arab dengan wilayah domisili di Yamamah. Berdasarkan suatu temuan sejarah, ia telah membangun Yamamah sebelum hijrahnya Nabi Muhammad ke Madinah. Setelah tersebarnya Islam di jazirah Arab, kemudian Musailamah menyatakan diri sebagai seorang Muslim. Ia juga kemudian membangun Masjid di Yamamah. Setelah wafatnya Nabi Muhammad, Musailamah kemudian menyatakan perang kepada Khalifah Abu Bakar, namun pasukannya dikalahkan oleh Khalid bin Walid. Pada Pertempuran Yamamah, ia dibunuh oleh Wahsyi.
Abdullah bin Ubay - Abdullah bin Ubay (Arab:عبد الله بن أبي بن سلول) dikenal juga dengan nama Ibnu Salul (???-631) adalah pemimpin dari Bani Kharaj yang juga merupakan pemimpin di kota Madinah. Kemenangan di Badar juga membuat Muhammad dapat memperkuat posisinya sendiri di Madinah. Segera setelah itu, ia mengeluarkan Bani Qainuqa' dari Madinah, yaitu salah satu suku Yahudi yang sering mengancam kedudukan politiknya. Pada saat yang sama, Abdullah bin Ubay, seorang Muslim pemimpin Bani Khazraj dan penentang Muhammad, menemukan bahwa posisi politiknya di Madinah benar-benar melemah. Selanjutnya, ia hanya mampu memberikan penentangan dengan pengaruh terbatas kepada Muhammad. Setelah kedatangan Nabi Muhammad, ia kemudian memeluk agama Islam, tetapi ia juga dikenal sebagai seorang munafik.