Mungkin
selama ini Anda tidak mengetahui atau Anda tidak sadar permainan yg menguntungkan
dari pihak pom bensin.
Setiap Anda mengisi bahan bakar kendaraan Anda baik premium/solar/pertamax di
pom bensin, Anda pasti pernah melihat karyawan yg memegang heandel katup selang
yg dimasukan ke lubang tangki kendaraan Anda. Mereka mengalihkan perhatian Anda
dgn cara memberikan sugesti ke Anda agar melihat angka di mesin pom tsb, dgn
secara tidak sadar Anda akan melihat angka tsb sampai selesai.
Itu lah ilmu hypnosis dasar yg dlakukan oleh pihak pom bensin. Sampai-sampai
Anda tidak memperhatikan handle tangan yg dtekan & dilepas kemudian ditekan
& dilepas lagi saat pengisian bahan bakar tsb.
Kenapa dibuat seperti itu krn bahan bakar yg keluar tertahan & masuk
kembali kedalam mesin tsb, hebatnya angka-angka dimesin tsb tidak akan berputar
berbalik & pada saat selesai dgn jumlah pembelian bahan bakar karyawan
cepat-cepat menghentikan dgn mengunci handle tsb.
Maka dari itu sudsh banyak pom bensin diluar negri yg negara maju, tempat
pengisian bahan bakar pengemudinya sendiri yg bebas mengisi sesuai jumlah
nominal yg dia tekan, dgn menggunakan kartu seperti ex/kartu vocher saja.
Buat Anda yg sudah mengetahui jgn mau dibodohi karyawan tsb, harus berani
mengucapkan :
Tolong hendle jgn dmainkan
Tolong sampai tetes terakhir dari selang heandle karena selang mesin tsb
lumayan panjang, ada sekitar satu sampai dua liter didalam selang tsb blm lagi
hendle katub yg dimainkan.
Awas ! jika anda membeli bensin di setiap SPBU, teliti terlebih dahulu apa
bener meteran mesin benar-benar sesuai takaran bila tidak berarti SPBU tersebut
curang.
“Pencurian bensin ini dilakukan para karyawan SPBU dengan cara mengeluarkan
premium dari nozle dengan menekan perlahan tuas tak sampai penuh,” jelasn AKP
Alfian Nurrizal, Kapolsek Gubeng, Senin (07/11).
Meski tuas yang ditekan tak penuh, namun aliran bensin dan meteran tetap jalan
sehingga konsumen tak tahu jika dicurangi. Adapun sisa bensin itu kemudian
ditampung ke jerigen untuk dijual ilegal dan sembunyi. Karyawan itu lalu
menjual bensin kepada Misli seharga Rp 4000 per liter. Pencurian bensin
dilakukan sebanyak 30 liter.
“Dari pengakuan Misli, mereka sudah 10 kali menjual bensin. Dari situ, Misli
menjual ke konsumen Rp 5000 per liter,” tandas Alfian.
http://www.unikaneh.com/