Ketika seorang hamba mengaku beriman kepada Allah, percaya
bahwa Allah lebih bijaksana dan lebih mengetahui dalam penetapan hukum daripada
dirinya -sementara dia sangat miskin dan sangat lemah- maka jika telah datang
perintah dari Allah, tidak ada pilihan lain baginya kecuali menaati perintah
tersebut. Ketika mendengar perintah Allah, sebagai seorang mukmin atau mukminah
mereka wajib mengatakan sebagai mana yang dikatakan orang-orang beriman :
“… Kami dengar dan
kami ta’at”. (Mereka berdo’a) ‘Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada
Engkaulah tempat kembali.’ (Al-Baqoroh : 285)
Ketika Allah memerintahkan kita dengan suatu perintah, Dia
maha mengetahui bahwa perintah itu untuk kebaikan kita, dan salah satu sebab
bagi tercapainya kebahagiaan kita. Demikian pula dengan halnya ketika
memerintahkan wanita ber-hijab, Dia Maha Mengetahui bahwa itu adalah salah satu
sebab tercapainya kebahagiaan, kemuliaan dan keagungan wanita.
Wahai ukhti yang tidak ber-hijab, akan ada bahaya yang akan
menimpamu, baik di dunia maupun di akhirat, diantaranya adalah seperti disebutkan
Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam dalam sabdanya :
“Akan ada di akhir
umatku kaum lelaki yang menunggang pelana seperti layaknya kaum lelaki, mereka
turun di depan pintu-pintu masjid, wanita-wanita mereka berpakaian (tetapi)
telanjang, di atas kepala mereka (terdapat sesuatu) seperti punuk onta yang
lemah gemulai. Laknatlah mereka!, sesungguhnya mereka adalah wanita-wanita
terlaknat.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad (2/233)).
Dalam hadits tadi Rosulullah Sholallahu ‘alaihi wassalam
memerintahkan setiap muslim, agar melaknat tipe wanita seperti yang telah
disebutkan. Yaitu mereka yang mengenakan pakain di tubuh mereka, tapi tidak
sampai menutup auratnya, sehingga seakan-akan mereka telanjang.
Dalam hadits Nabi Sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda :
“Dua kelompok termasuk
penghuni Neraka, aku (sendiri) belum pernah melihat mereka, yaitu orang-orang
yang membawa cemeti seperti ekor sapi, dengannya mereka mencambuki manusia dan
para wanita yang berpakaian (tetapi) telanjang, bergoyang-goyang dan berlenggak-lenggok,
kepala mereka (ada sesuatu) seperti punuk onta yang bergoyang-goyang. Mereka
tentu tidak akan masuk Surga, bahkan tidak akan mendapatkan baunya. Dan
sesungguhnya bau Surga itu tercium dari perjalanan sekian dan sekian. (Hadits
riwayat Muslim, hadits nomor : 2128)
Dalam hadits tersebut terdapat sifat-sifat secara rinci
tentang golongan wanita ini, yaitu :
Mengenakan sebagian pakaian, tetapi dia menyerupai orang
telanjang, karena sebagian besar tubuhnya terbuka dan itu mudah membangkitkan
birahi laki-laki, seperti paha, lengan, rambut, dada dan lain-lainnya. Juga
pakaian yang tembus pandang atau yang sangat ketat, sehingga membentuk
lekuk-lekuk tubuhnya, maka ia seperti telanjang meski berpakaian.
Jalannya lenggak-lenggok dan bergoyang, sehingga membangkitkan
nafsu birahi.
Kepalanya tampak lebih tinggi, sebab ia membuat seni hiasan dari bulu atau
rambut sintetis. Karena tingginya, ia seperti punuk onta.
Hadits tersebut juga menjelaskan hakikat golongan wanita yang tidak masuk
Surga, bahkan sekedar mencium bau wanginya pun tidak. Padahal rahmat Allah
meliputi segenap langit dan bumi. Belum lagi Rasulullah Sholallahu ‘alaihi
wassalam yang menyuruh kaum muslimin agar melaknat mereka.
“Laknatlah mereka, sesungguhnya
mereka adalah wanita terlaknat”
Wahai ukhti yang tidak ber-hijab….
Semoga Allah mengisi hatiku dan hatimu dengan cahaya-Nya
yang tidak pernah padam, lalu kita menang dalam pertarungan melawan Setan, Jin
dan Manusia. Selanjutnya kita berketetapan melepaskan jeratan dan memerdekakan
diri dari tawanan hawa nafsu, menuju alam kebebasan, kemuliaan, kehormatan,
ketenangan dan alam kesucian.
Nas’alullah was Salamah wa Baarokallahu fiikunna…
src
punya-magna_ariswahyu37