Sebelum melaksanakan sholat dhuha, ada baiknya kita
mengetahui waktu-waktu yang diharamkan melaksanakan sholat secara umum. Karena
walaupun sholat dhuha hukumnya sunnah, tetapi bila dilaksanakan pada waktu yang
haram bukanlah pahala yang kita dapat, malah jadi dosa.
Berikut waktu-waktu yang diharamkan untuk melaksanakan sholat berdasarkan
hadits-hadits Rasulullah SAW:
Dari Ibnu Abbas berkata: “Datanglah orang-orang yang
diridhai dan ia ridha kepada mereka yaitu Umar, ia berkata bahwasanya Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam melarang sholat sesudah Subuh hingga matahari
bersinar, dan sesudah Asar hingga matahari
terbenam.” [HR. Bukhari]
Dari Ibnu Umar berkata: “Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Apabila sinar matahari terbit maka akhirkanlah (jangan melakukan) sholat hingga
matahari tinggi. Dan apabila sinar matahari terbenam, maka akhirkanlah (jangan
melakukan) sholat
hingga matahari terbenam”. [HR. Bukhari]
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang dua
sholat. Beliau melarang sholat sesudah sholat Subuh sampai matahari terbit dan
sesudah sholat Asar sampai matahari terbenam. [HR. Bukhari]
Dari Muawiyah ia berkata (kepada suatu kaum): “Sesungguhnya kamu melakukan
sholat (dengan salah). Kami telah menemani Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, kami tidak pernah melihat beliau melakukan sholat itu karena beliau
telah melarangnya,
yaitu dua rakaat sesudah sholat Asar”. [HR. Bukhari]
Dari Uqbah bin Amir: “Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang sholat
pada tiga saat: (1) ketika terbit matahari sampai tinggi, (2) ketika hampir
Zuhur sampai tergelincir matahari, (3) ketika matahari hampir terbenam.” [HR.
Bukhari]
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang
sholat pada waktu tengah hari tepat (matahari di atas kepala), sampai
tergelincir matahari kecuali pada hari Jumat. [HR. Abu Dawud] Menurut jumhur
ulama, sholat ini adalah sunat Tahiyatul Masjid, selain sholat ini tetap
dilarang melakukan sholat apapun.
Telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: “Matahari terbit dengan
diikuti setan. Pada waktu mulai terbit, matahari berada dekat dengan setan, dan
ketika telah mulai meninggi berpisah darinya. Pada waktu matahari berada tepat
di tengahtengah
langit, ia kembali dekat dengan setan, dan ketika telah zawal (condong ke arah
barat) ia berpisah darinya. Pada waktu hampir terbenam, ia dekat dengan setan,
dan setelah terbenam ia berpisah lagi darinya.” [HR. Nasa’i]
Waktu-waktu itu adalah waktu yang haram untuk shalat. Artinya apabila kita
melakukan shalat sunat pada waktu haram, maka bukan pahala yang kita dapatkan,
melainkan dosa.
Waktu-waktu haram yang mengapit shalat
Dhuha:
1. Waktu haram #1 = sesudah Shalat Subuh hingga matahari bersinar, atau
kurang lebih sejak jam 06:00 AM hingga 07:45 AM
2. Waktu haram #2 = ketika hampir masuk waktu Zuhur hingga tergelincir
matahari, atau kurang lebih jam 11:30 AM hingga 12:00 PM
Dari Zaid bin Arqam, bahwa ia melihat orang-orang mengerjakan shalat Dhuha
[pada waktu yang belum begitu siang], maka ia berkata: “Ingatlah, sesungguhnya
mereka telah mengetahui bahwa shalat Dhuha pada selain saat-saat seperti itu
adalah lebih utama,
karena sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
“Shalatnya orang-orang yang kembali
kepada ALLAH adalah pada waktu anak-anak onta sudah bangun dari pembaringannya
karena tersengat panasnya matahari”. [HR. Muslim]
Penjelasan:
Anak-anak onta sudah
bangun karena panas matahari itu diqiyaskan dengan pagi hari jam 08:00 AM,
adapun sebelum jam itu dianggap belum ada matahari yang sinarnya dapat
membangunkan anak onta.
src punya-magna_ariswahyu37