Dalam surat Qaf, Allah Subhanahu wa Ta’ala menerangkan
beberapa sifat penghuni neraka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Dan yang menyertai dia berkata: “Inilah
yang tersedia pada sisiku telah siap.” Allah berfirman: “Lemparkanlah olehmu
berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, yang
sangat menghalangi kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu, yang menyembah
sesembahan yang lain beserta Allah, maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang
sangat.” (Qaf: 23-26)
Dalam ayat-ayat tersebut, Allah SWT menerangkan bahwa qarin yang menyertai
manusia, yakni malaikat yang ditugasi untuk mencacat amal bani Adam, mengatakan
kepada Allah SWT: “Inilah yang tersedia pada sisiku telah siap.” Yakni orang
tersebut dihadapkan kepada Allah SWT oleh malaikat beserta catatan amalnya yang
lengkap, tanpa ditambah dan dikurangi, serta siap untuk diberi balasan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala pun memerintahkan kepada kedua
malaikat-Nya yaitu malaikat yang sebagai saksi dan malaikat yang menggiringnya
ke hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam
neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, yang sangat menghalangi
kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu, yang menyembah sembahan yang lain
beserta Allah maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat.”
Dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala tersebut terdapat enam sifat orang yang
bakal dilemparkan ke dalam Jahannam.
1. Orang yang sangat ingkar: yakni mereka yang sangat kafir, di mana berbagai
macam kekafiran mereka lakukan baik berupa perbuatan maupun ucapan. Atau mereka
yang kekafiran itu telah menguat dalam qalbunya.
2. Keras kepala: yakni membangkang terhadap kebenaran, menghadapinya dengan
kebatilan sementara ia tahu kebenaran itu. Kalaupun kebenaran itu ditawarkan
kepadanya, dia tidak mau menerimanya walaupun kebenaran itu begitu jelas.
Akibatnya, ia akan banyak berbuat maksiat, berani menerjang larangan-larangan
Allah SWT.
3. Sangat menghalangi kebajikan: kebajikan di sini berarti segala macam
kebajikan. Seolah-olah dia mencari-cari segala macam kebajikan untuk dia
halangi sehingga dia menghalangi segala macam amal baik, dan yang terbesar
adalah iman kepada Allah SWT, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan para
rasul-Nya, serta menghalangi seseorang untuk berdakwah kepadanya. Ia juga tidak
menunaikan apa yang menjadi kewajibannya, tidak mau berbuat baik,
bersilaturahmi, dan bershadaqah. Ia menghalangi dirinya sendiri untuk berjuang
dengan harta dan badannya dalam perkara yang diridhai Allah SWT.
4. Melanggar batas: yakni melanggar batas-batas hukum Allah SWT dan melanggar
hak-hak makhluk, sehingga ia berbuat jahat kepada mereka. Yakni, bukan saja dia
menghalangi seseorang untuk berbuat kebajikan, namun ia juga berbuat jahat
kepadanya. Ini semacam perlakuan orang Quraisy terhadap Nabi saw. Mereka
melarang beliau saw berbuat baik sekaligus mereka berbuat jahat kepada beliau
Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana ia juga melampaui batas dalam
membelanjakan hartanya. Qatadah rahimahullahu menafsirkan: “Yakni melampaui
batas dalam bicara, jalan dan segala urusannya.”
5. Lagi ragu-ragu: yakni tertanam dalam dirinya keraguan dan kebimbangan.
Demikian juga, ia membuat keraguan pada diri orang lain, baik keraguan dalam
hal janji Allah SWT ataupun ancaman-Nya, sehingga tiada iman dan kebaikan dalam
dirinya.
6. Yang menyembah sesembahan yang lain beserta Allah Subhanahu wa Ta’ala:
mencakup semua orang yang menghambakan diri dan menghinakan diri kepada selain
Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Untuk orang-orang yang memiliki sifat-sifat tersebut, Allah Subhanahu wa Ta’ala
katakan:
“Maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat.”
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
Sebuah ular keluar dari neraka, ia bisa
berbicara. Ia pun mengatakan: “Pada hari ini aku dipasrahi (menyiksa) tiga
golongan manusia: setiap orang yang sombong lagi membangkang, orang yang
menjadikan sesembahan selain Allah Subhanahu wa Ta’ala bersama-Nya, dan setiap
orang yang membunuh sebuah jiwa bukan karena qishash.” Sehingga ular tersebut
melilit mereka dan melemparkan mereka ke dalam dahsyatnya azab jahannam. (HR. Ahmad)
src punya-magna_ariswahyu37