Benarkah Kiamat Internet Itu Terjadi ?
JAKARTA: Keresahan publik atas kiamat Internet mendorong
Kementerian Komunikasi dan Informatika menerbitkan pernyataan resmi di situs
kementerian itu pada Minggu, 8 Juli 2012 pukul 22:35 WIB.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Gatot S. Dewa Broto
mengatakan pernyataan resmi itu terkait dengan munculnya sejumlah pemberitaan
di berbagai media massa terkait dengan kemungkinan terjadinya kiamat Internet
pada hari ini 9 Juli 2012.
Pemberitaan tersebut berkembang, terkait dengan rencana FBI untuk mematikan
sementara sejumlah server DNS yang akan membuat ribuan pengguna
Internet kehilangan koneksi, khususnya mereka yang komputernya terjangkit Virus DNS Changer.
Mengingat banyaknya pertanyaan dari berbagai kalangan, inilah pernyataan
Kementerian Kominfo akhirnya menyampaikan pernyataan sebagai berikut:
1. Menteri Kominfo Tifatul
Sembiring dalam berbagai kesempatan wawancara dengan sejumlah wartawan pada
5 hari terakhir ini mengatakan bahwa informasi tentang kiamat Internet tersebut
hanya merupakan suatu isu belaka.
Meskipun demikian, Menteri Kominfo mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada
dengan terus meningkatkan sistem keamanan komputer dan Internet.
Peningkatan sistem keamanan penggunaan komputer dan Internet tersebut dapat
dilakukan dengan melengkapi fasilitas antivirus di komputer dan melakukan
pembersihan komputer secara berkala dengan fasilitas tersebut.
2. Pada jam 12.01 Eastern Standard Time (EST) 9 Juli 2012 tersebut
FBI akan mengadakan pembersihan terhadap DNSchanger dalam bentuk penutupan
server yang berbahaya dari virus tersebut adalah benar, dan pada saat yang
bersamaan FBI juga sedang mendirikan dua server baru untuk membantu menghubungkan
pengguna yang terinfeksi ke Internet.
Kewenangan Federal Bureau of Investigation (FBI) tersebut adalah sah, karena
sebagai sebuah biro investigasi di AS, maka ruang lingkup kerja FBI adalah
menjalankan fungsi pengamanan, intelijen dan penegakan hukum federal di dalam
negeri AS.
Pada 9 bulan yang lalu, FBI berhasil menemukan suatu cyber attact yang sangat
mengejutkan di Estonia, dan kemudian FBI berhasil menangkap enam hacker yang
berhasil menginfeksi virus malware DNS Charger pada lebih dari empat juta
komputer di dunia.
3. Kepada masyarakat diimbau untuk tetap melakukan aktivitas yang
terkait dengan penggunaan Internet seperti biasa dan tidak perlu panik dan
apalagi justru meniadakan aktivitas dengan Internet sejak 9 Juli 2012.
4. Kementerian Kominfo, khususnya melalui ID-SIRTII (Indonesia
Security Incident Response Team on Internet Infrastructure) tetap terus
melakukan monitoring, upaya pencegahan dan asistensi dari berbagai kemungkinan
buruk yang terjadi baik, karena adanya aktivitas FBI pada 9 Juli 2012 maupun
tidak karena adanya aktivitas tersebut.
Sebagai informasi, pada saat rapat dengar pendapat per 21 Februari 2011 dengan
Komisi I DPR, Ketua ID-SIRTII telah melaporkan kepada Komisi 1 DPR bahwa setiap
hari ada sekitar 1,25 juta serangan cyber yang menyerang berbagai akses
Internet di Indonesia. Serangan itu berasal dari luar dan dalam negeri. Dan
sejauh itu ID-SIRTII dapat mengatasinya cukup efektif bekerja sama dengan
berbagai instansi.
5. Seperti sudah dipublikasikan oleh berbagai kalangan, maka bagi
masyarakat yang bermaksud mengetahui apakah komputernya akan terpengaruh atau
tidak oleh DNS Changer bisa mengklik langsung ke situs milik DCWG (kelompok
yang didirikan untuk mengatasi DNS Changer).
Jika muncul laman dengan warna hijau, artinya komputernya bersih. Jika merah,
kemungkinan berpotensi terinfeksi berarti ada masalah, sehingga perlu waktu
untuk melakukan pembersihan komputer dari virus yang dimaksud dan perlu
berkonsultasi dengan ISP yang terkait. (spr)